Teater Sekolah Harus Bernilai Jual
Judul Buku : Manajemen Teater: Perencanaan dan Pementasan Drama/Teater
di Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah
Penyusun : Muhammad Azhari
Penerbit : Penerbit Unsri
ISBN : 979-587-328-8
Tahun Terbit : 2009, cetakan pertama
Tebal Buku : 122 + xii
Seni dan ilmu manajemen sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan sebuah pertunjukan teater, khususnya di sekolah menengah. Ikhwalnya, buku Manajemen Teater: Perencanaan dan Pementasan Drama/Teater di Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah ini disusun bukan hanya untuk dikonsumsi seniman dan sanggar seni yang menekuni drama/teater. Akan tetapi, buku ini juga bisa dijadikan acuan bagi para mahasiswa dan pelajar, termasuk dosen dan guru seni budaya dalam mengaplikasikan drama/teater menjadi sebuah tontonan yang segar dan profesional.
Buku setebal 122 halaman, dengan desain cover yang sederhana ini diterbitkan secara self publishing melalui Penerbit Unsri. Dalam buku tersebut, sengaja dikedepankan unsur-unsur manajemen, yakni manusia (men), uang (money), bahan-bahan (materials), cara-cara (methods), mesin-mesin (machines), pasar (markets). Kemudian, dilengkapi pemaparan mengenai fungsi manajemen itu sendiri, meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Tidak hanya itu, di dalamnya analisis SWOT meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman) juga sangat membantu dalam merumuskan strategi untuk menyukseskan pementasan. Dengan kata lain, penerapan unsur dan fungsi manajemen, termasuk analisis SWOT dalam perencanaan dan pementasan drama/teater diharapkan dapat menghasilkan pertunjukan yang bernilai jual.
Sehubungan dengan itu, buku yang terdiri atas sepuluh bab ini menguraikan tentang: (1) pentingnya manajemen, (2) batasan drama dan teater (3) teater dalam konsep manajemen, (4) manajemen produksi pementasan teater, (5) naskah, sutradara, pemain, dan penonton, (6) penyutradaraan teater, (7) keaktoran dan seni akting, (8) tata rias dan kostum, (9) tata cahaya dan suara, serta (10) manajemen panggung. Melalui buku ini, pelajar, mahasiswa, guru dan dosen akan dipandu untuk lebih mengerti dan memahami pentingnya manajemen dalam seni drama/teater. Berkaitan dengan pementasan, buku ini mengungkap bahwa manajemen dapat diterapkan pada berbagai usaha dan kegiatan dari sekelompok manusia dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Dengan begitu, dalam menangani suatu pementasan teater, semua faktor utama, seperti orang-orang yang bekerja di belakang panggung, seniman pelaku, petugas gedung, dan pelayan penonton sudah seharusnya mempunyai komitmen bersama, yaitu menggalang kerja sama dan bekerja bersama-sama untuk keberhasilan pertunjukan.
Dalam buku ini, penyusunnya telah menguraikan betapa penting manajemen produksi dalam praktik pementasan drama/teater. Secara umum, manajemen produksi teater mencakup pembagian kerja dalam sebuah produksi teater, sedangkan kelompok yang mengurusi masalah artistik disebut manajemen artistik. Adapun pembagian kerja manajemen artistik, meliputi pekerja panggung, (sutradara, asisten sutradara, aktor, aktris, koreografer, manajer panggung, kru dan pembantu umum; penata artistik (rias, kostum, cahaya, panggung, properti); serta pemusik (pemusik, teknisi, dan penyanyi). Pada tabel yang berisi agenda dan arah kerja produksi pementasan dalam buku ini juga sangat membantu kita untuk mengetahui kesiapan dan target pementasan yang akan digelar.
Sementara, kelompok yang mengurusi bidang nonartistik disebut manajemen produksi. Pimpinan produksi merupakan pimpinan tertinggi untuk urusan nonartistik dan bekerja lebih awal. Secara umum, struktur manajemen sebuah organisasi teater dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu produser, pimpinan produksi, administrasi teater, rumah tangga (house manager), pemasaran (marketing), dan keuangan (fund rising). Penyusun buku ini juga menguraikan tentang keaktoran dan seni akting agar pembaca bisa memahami hakikat akting itu sendiri. Sehingga, dalam mempelajari unsur-unsur akting seperti tubuh, suara, jiwa, dan sukma dapat dipraktikkan dengan mudah.
Buku ini sangat diperlukan dan berguna bagi guru sebagai bahan ajar untuk peserta didik dalam proses pembelajajaran seni drama. Terpenting, siswa yang ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses seni pertunjukan dapat menggunakan buku ini sehingga pentas teater di sekolahnya mempunyai nilai jual. Demikian halnya mahasiswa, khususnya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah atau Jurusan Sendratasik (Seni Drama Tari dan Musik) dapat menjadikan buku ini sebagai panduan perencanaan pementasan drama. Sementara, untuk praktisi seni teater (pencinta seni teater), buku ini bisa dijadikan acuan untuk merevitalisasi profesi berkesenian. Hanya saja, buku ini banyak berisi teori, perlu ilustrasi gambar latihan akting agar lebih menarik, lebih jelas; dan untuk ilustrasi gambar tersebut bisa dibuat berwarna.
Jika semua isi buku ini benar-benar diterapkan untuk persiapan seni pertunjukan drama/teater, semoga dapat membantu guru, siswa, mahasiswa dan kelompok-kelompok teater yang ingin membuat sebuah pertunjukan drama/teater menjadi menarik dan punya nilai jual. Kehadiran buku ini di tengah-tengah masyarakat dirasakan sangat perlu untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam mengolah seni pertunjukan drama/teater. (Suharno, S.Pd., guru SMP LTI IGM Palembang)
Sumatera Ekspres, Minggu, 26 April 2009