SEMINAR BEASISWA PEKERJAAN LOMBA KULIAH DRAMA

Pages

Senin, 05 Januari 2009

Buku Manajemen Teater

BAB III

TEATER DALAM KONSEP MANAJEMEN

Berkaitan dengan pementasan drama/teater, manajemen dapat diterapkan pada berbagai usaha dan kegiatan dari sekelompok manusia dalam mencapai tujuan yang telah disepakatinya. Dengan begitu, dalam menangani suatu pementasan teater, semua faktor utama seperti orang-orang yang bekerja di belakang panggung, seniman pelaku, petugas gedung dan pelayan penonton sudah seharusnya memiliki komitmen bersama, yaitu menggalang kerja sama dan bekerja bersama-sama untuk keberhasilan pertunjukan. Di Indonesia, pengetahuan dan pengalaman manajemen mulai dibutuhkan dan diterapkan dalam penyelenggaraan suatu pertunjukan, ketika peran tontonan bergeser menjadi hiburan atau kesenian populer yang digarap secara profesional.

“Dalam bentuk yang lebih modern, pertunjukan teater diselenggarakan dengan cara yang profesional. Profesional dalam hal ini adalah adanya manajemen yang matang dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pascaproduksinya”. (Wijaya, 2007:192)

Petikan di atas mengandung maksud bahwa profesionalisme dalam teater yang ditawarkan Putu Wijaya meliputi pengelolaan suatu pertunjukan seni—agar tujuan pementasan teater khususnya; bisa berjalan lancar dan berhasil dengan baik—penerapan manajemen sebagai ilmu dan seni sangat diperlukan. Bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tapi juga sebagai proses belajar. Dengan kata lain, ada beberapa hal pokok dan menjadi kunci dan sangat penting untuk dijadikan pegangan dalam mengatur jalannya suatu pertunjukan, di antaranya, sebelum mengadakan pertunjukan harus diketahui dahulu kapasitas pekerjaan yang akan dilakukan. Ini menyangkut masalah proses penentuan tujuan, perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengarahan atau penggerakan, serta pengawasan sampai tujuan.
Demikian juga dengan apa yang disebut dengan prinsip-prinsip manajemen, sebagai dalil-dalil umum manajemen mutlak harus dilaksanakan untuk dapat menjamin keberhasilan dalam mengelola suatu pertunjukan teater.

Resensi Buku

Teater Sekolah Harus Bernilai Jual



Judul Buku : Manajemen Teater: Perencanaan dan Pementasan Drama/Teater

di Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah

Penyusun : Muhammad Azhari

Penerbit : Penerbit Unsri

ISBN : 979-587-328-8

Tahun Terbit : 2009, cetakan pertama

Tebal Buku : 122 + xii


Seni dan ilmu manajemen sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan sebuah pertunjukan teater, khususnya di sekolah menengah. Ikhwalnya, buku Manajemen Teater: Perencanaan dan Pementasan Drama/Teater di Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah ini disusun bukan hanya untuk dikonsumsi seniman dan sanggar seni yang menekuni drama/teater. Akan tetapi, buku ini juga bisa dijadikan acuan bagi para mahasiswa dan pelajar, termasuk dosen dan guru seni budaya dalam mengaplikasikan drama/teater menjadi sebuah tontonan yang segar dan profesional.

Buku setebal 122 halaman, dengan desain cover yang sederhana ini diterbitkan secara self publishing melalui Penerbit Unsri. Dalam buku tersebut, sengaja dikedepankan unsur-unsur manajemen, yakni manusia (men), uang (money), bahan-bahan (materials), cara-cara (methods), mesin-mesin (machines), pasar (markets). Kemudian, dilengkapi pemaparan mengenai fungsi manajemen itu sendiri, meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Tidak hanya itu, di dalamnya analisis SWOT meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman) juga sangat membantu dalam merumuskan strategi untuk menyukseskan pementasan. Dengan kata lain, penerapan unsur dan fungsi manajemen, termasuk analisis SWOT dalam perencanaan dan pementasan drama/teater diharapkan dapat menghasilkan pertunjukan yang bernilai jual.

Sehubungan dengan itu, buku yang terdiri atas sepuluh bab ini menguraikan tentang: (1) pentingnya manajemen, (2) batasan drama dan teater (3) teater dalam konsep manajemen, (4) manajemen produksi pementasan teater, (5) naskah, sutradara, pemain, dan penonton, (6) penyutradaraan teater, (7) keaktoran dan seni akting, (8) tata rias dan kostum, (9) tata cahaya dan suara, serta (10) manajemen panggung. Melalui buku ini, pelajar, mahasiswa, guru dan dosen akan dipandu untuk lebih mengerti dan memahami pentingnya manajemen dalam seni drama/teater. Berkaitan dengan pementasan, buku ini mengungkap bahwa manajemen dapat diterapkan pada berbagai usaha dan kegiatan dari sekelompok manusia dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Dengan begitu, dalam menangani suatu pementasan teater, semua faktor utama, seperti orang-orang yang bekerja di belakang panggung, seniman pelaku, petugas gedung, dan pelayan penonton sudah seharusnya mempunyai komitmen bersama, yaitu menggalang kerja sama dan bekerja bersama-sama untuk keberhasilan pertunjukan.

Dalam buku ini, penyusunnya telah menguraikan betapa penting manajemen produksi dalam praktik pementasan drama/teater. Secara umum, manajemen produksi teater mencakup pembagian kerja dalam sebuah produksi teater, sedangkan kelompok yang mengurusi masalah artistik disebut manajemen artistik. Adapun pembagian kerja manajemen artistik, meliputi pekerja panggung, (sutradara, asisten sutradara, aktor, aktris, koreografer, manajer panggung, kru dan pembantu umum; penata artistik (rias, kostum, cahaya, panggung, properti); serta pemusik (pemusik, teknisi, dan penyanyi). Pada tabel yang berisi agenda dan arah kerja produksi pementasan dalam buku ini juga sangat membantu kita untuk mengetahui kesiapan dan target pementasan yang akan digelar.

Sementara, kelompok yang mengurusi bidang nonartistik disebut manajemen produksi. Pimpinan produksi merupakan pimpinan tertinggi untuk urusan nonartistik dan bekerja lebih awal. Secara umum, struktur manajemen sebuah organisasi teater dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu produser, pimpinan produksi, administrasi teater, rumah tangga (house manager), pemasaran (marketing), dan keuangan (fund rising). Penyusun buku ini juga menguraikan tentang keaktoran dan seni akting agar pembaca bisa memahami hakikat akting itu sendiri. Sehingga, dalam mempelajari unsur-unsur akting seperti tubuh, suara, jiwa, dan sukma dapat dipraktikkan dengan mudah.

Buku ini sangat diperlukan dan berguna bagi guru sebagai bahan ajar untuk peserta didik dalam proses pembelajajaran seni drama. Terpenting, siswa yang ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses seni pertunjukan dapat menggunakan buku ini sehingga pentas teater di sekolahnya mempunyai nilai jual. Demikian halnya mahasiswa, khususnya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah atau Jurusan Sendratasik (Seni Drama Tari dan Musik) dapat menjadikan buku ini sebagai panduan perencanaan pementasan drama. Sementara, untuk praktisi seni teater (pencinta seni teater), buku ini bisa dijadikan acuan untuk merevitalisasi profesi berkesenian. Hanya saja, buku ini banyak berisi teori, perlu ilustrasi gambar latihan akting agar lebih menarik, lebih jelas; dan untuk ilustrasi gambar tersebut bisa dibuat berwarna.

Jika semua isi buku ini benar-benar diterapkan untuk persiapan seni pertunjukan drama/teater, semoga dapat membantu guru, siswa, mahasiswa dan kelompok-kelompok teater yang ingin membuat sebuah pertunjukan drama/teater menjadi menarik dan punya nilai jual. Kehadiran buku ini di tengah-tengah masyarakat dirasakan sangat perlu untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam mengolah seni pertunjukan drama/teater. (Suharno, S.Pd., guru SMP LTI IGM Palembang)


Sumatera Ekspres, Minggu, 26 April 2009

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Perkembangan teater Indonesia sangat pesat dan dinamis. Selama dua puluh tahun terakhir, dimensi teater sebagai seni dan ilmu terus-menerus mereproduksi kreativitas manusia Indonesia dalam pembangunan nasional. Sejalan dengan itu, proses kreatif teater tidak hanya menyentuh imajinasi dan inovasi para seniman, tapi juga mampu menggugah kegelisahan mahasiswa dan pelajar sebagai agen perubahan dan pembaharuan, khususnya di bidang seni. Dalam praktiknya, perencanaan dan pementasan drama/teater yang diusung mahasiswa di perguruan tinggi dan/atau pelajar di sekolah tentu saja membutuhkan seni dan ilmu manajemen untuk menghasilkan tontonan yang segar dan profesional. Dengan begitu, kontribusi teater di lingkungan kampus dan sekolah diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan kesenian Indonesia pada umumnya.

Sehubungan dengan geliat mahasiswa dan pelajar berkesenian, teater merupakan sarana komunikatif untuk mensinergikan pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam menjawab tantangan globalisasi melalui bidang seni. Maka dari itu, sudah sepatutnya teater menjadi suatu kebutuhan publik dalam menyikapi persoalan sosial yang muncul di tengah heterogenitas masyarakat modern. Tidak hanya itu, memang sudah saatnya teater dijadikan pokok bahasan tersendiri dalam proses pembelajaran, bahkan apresiasi di perguruan tinggi dan sekolah untuk menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif dan berorientasi masa depan.

Berdasarkan pemikiran itu, tujuan utama penyusunan buku ini untuk menyambung estafet kebudayaan yang telah dituangkan selama puluhan tahun lalu melalui buku-buku drama atau teater lainnya, seperti Dasar-Dasar Dramaturgi (Japy Tambayong, 1981); Tentang Bermain Drama (W.S. Rendra, 1981); Pengantar Bermain Drama (Adjib Hamzah, 1985); Dramaturgi (Harymawan, 1988); Menyentuh Teater (N. Riantiarno, 2003); Acting Handbook: Panduan Praktis Akting untuk Film dan Teater (Rikrik El Saptaria, 2006); dan Teater (Putu Wijaya, 2007). Selain itu, buku ini merupakan adopsi ilmu terapan dengan menggabungkan dua materi yang bersinggungan, yakni Drama: Teori dan Pengajarannya (Herman J. Waluyo, 2002) dengan e-learning mata kuliah “Manajemen Seni Pertunjukan” Jurusan Etnomusikologi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada lembaga tersebut dan para penulisnya (anonim). Selanjutnya, buku ini dikembangkan lagi dari hasil sulih makalah keaktoran Iman Sholeh dan Rikrik El Saptaria pada Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) tahun 2005 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Sementara itu, tujuan praktis buku ini tak lain untuk membantu pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti, seniman, guru bahasa dan sastra Indonesia, guru seni budaya. Tidak hanya itu, kelompok teater kampus dan sekolah juga dapat menggunakan buku ini agar memperoleh pemahaman tentang pentingnya manajemen dalam perencanaan dan pementasan drama/teater.

Berkenaan dengan keterbatasan dalam penyusunan buku ini, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran demi kematangan pada masa yang akan datang. Tak lupa penyusun haturkan terima kasih dan penghargaan yang seindah-indahnya kepada Dra. Hj. Latifah Ratnawati, M.Hum. dan Efvhan Fajrullah yang bersedia membuat tulisan pengantar, kemudian Drs. H. Suhardi Mukmin, M.Hum. yang berkenan menjadi penyunting, serta semua pihak yang telah membantu merampungkan buku ini. Akhir kata, penyusun kembalikan manfaatnya kepada sidang pembaca yang budiman, selamat mengapresiasi.

Palembang, 28 Oktober 2008

Muhammad Azhari

Surat Rekomendasi

Surat Rekomendasi
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan

Arsip Blog